Home » , , » Apa itu Infeksi Toksoplasma

Apa itu Infeksi Toksoplasma

PENDAHULUAN
Sebagian besar masyarakat mengetahui bahwa toksoplasma itu hanya dapat menyerang wanita hamil saja. Walaupun penyakit Toksoplasma terdengar begitu familiar, nyatanya banyak orang yang tidak paham betul mengenai penyakit ini. Pada kenyataannya Toksoplasma dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan umur, mulai dari orangtua, anak muda bahkan saat janin berada dalam kandungan sekalipun.

Penyakit ini selalu membuat para wanita waswas, terutama bagi mereka yang sedang mengandung, karena ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma sesaat menjelang hamil dan selama hamil dapat menularkan penyakit toksoplasma kepada bayinya.Di Indonesia,dari 54.000 kehamilan yang terinfeksi Toksoplasma sekitar70 %.


Berdasarkan beberapa hasil penelitian, sekitar 40% wanita hamil pengidap Toksoplasma pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan terinfeksi dan 15% mengalami keguguran atau kelahiran dini. Sebanyak 17% janin terinfeksi pada trimester pertama, 24% pada trimester kedua dan 62% pada trimester ketiga. Hasil penelitian lain juga mengatakan bahwa 90% bayi yang terinfeksi dapat lahir dengan normal, walaupun 80 – 90% bayi tersebut dapat menderita gangguan penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir, dan 10% dapat mengalami gangguan pendengaran.

Semakin tua usia kehamilan semakin mudah untuk terkena Toksoplasma. Sementara, semakin muda janin terkena infeksi semakin berat penanganan dalam masa perkembangannya. Mengingat dampak yang diakibatkan bila seorang wanita terutama yang sedang mengandung terinfeksi penyakit ini, ada baiknya kita mengenal lebih dalam dan mengetahui bagaimana cara mencegahnya. Karena jika infeksi Toksoplasma diketahui di awal masa kehamilan, risiko penularan dari ibu pada janin bisa dikurangi sehingga cacat bawaan bisa dicegah.

MENGENAL TOKSOPLASMA
Toksoplasma adalah penyakit yang diakibatkan oleh parasit Toksoplasma Gondii yang dapat ditularkan oleh kucing. Ternyata tak hanya kucing yang dapat menjadi dalang penyebaran penyakit Toksoplasma, karena ternyata toksoplasma dapat juga ditularkan melalui burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia lain bahkan manusia.

toksoplasmaParasit ini bisa masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan yang terdapat pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan yang mengandung Toksoplasma. Parasit Toksoplasma bisa terdapat pada cairan tubuh seperti darah, air liur dan cairan sperma. Parasit Toksoplasma pun bisa bersarang di calon telur atau kelenjar susu sehingga tidak menutup kemungkinan telur dan air susu pun bisa tertular Toksoplasma. Selain itu penularan penyakit ini juga bisa terjadi lewat transfusi darah atau transplantasi organ yang membawa kista toksoplasma, sehingga cangkok jantung, ginjal, dan hati bisa menjadi ajang penularan Toksoplasma.

Sebagian besar orang yang terinfeksi membentuk kekebalan tubuh sehingga parasit toksoplasma tidak berkembang lebih lanjut. Jadi walaupun terinfeksi tidak menimbulkan gejala penyakit. Jika tubuh kuat, maka parasit yang hanya diam tenang tidak menimbulkan gejala penyakit. Parasit akan menimbulkan gejala sakit jika kondisi tubuh lemah, kekebalan tubuh menurun (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun), kekurangan gizi, dalam keadaan stress dan ibu hamil. Pada wanita hamil dampak infeksi ini lebih kuat karena dapat membahayakan keselamatan dan perkembangan janin dalam kandungan sehingga mengakibatkan keguguran maupun gangguan pertumbuhan janin.
GEJALA
Hampir 90 % wanita yang menderita toksoplasma, tidak merasakan adanya gejala. Karena hanya sebagian kecil saja yang merasakan gejalanya, seperti sedikit nyeri otot, pembesaran getah bening dan flek saat hamil.

Sebanyak 10-20% kasus infeksi Toksoplasma biasanya disertai gejala ringan mirip influenza berupa rasa lelah, flu, nyeri kepala, sakit tenggorokan, demam, pembesaran kelenjar getah bening. Gejalanya biasanya ringan dan sembuh sendiri dalam beberapa bulan. Terkadang ada gangguan pada kulit, tapi gejala tersebut tidak khas.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala, sehingga sulit untuk mengetahui adanya toksoplasma dalam tubuh seseorang hanya dari gejalanya saja. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgM dan Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu sebelum atau selama masa hamil serta pada bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.
INTERPRESTASI HASIL LABORATORIUM 
Bila IgG dan IgM yang positif menunjukkan adanya infeksi primer. Hal ini perlu pengobatan dan evaluasi, baik pada ibu maupun bayinya. 
Bila IgM positif sedangkan IgG negatif berarti menunjukkan adanya infeksi baru. 
Bila Ig G positif dan Ig M negatif berarti menunjukkan telah terinfeksi lebih dari setahun yang lalu. Saat ini mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap parasit itu sehingga tidak perlu khawatir untuk hamil 
DAMPAK TOKSOPLASMOSIS 
Mengalami keguguran 
Mengalami kelahiran dini 
Mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan 
Mengalami gangguan pendengaran 
Mengalami gangguan sistemik seperti pucat, demam, pembesaran hati dan limpa atau pendarahan. 
Mengalami gangguan pada syaraf dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan mental dan bicaranya. 
Mengalami Encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak ) 
Mengalami Hydrocephalus (pembesaran kepala) 

TIPS PENCEGAHAN
Bila memiliki hewan peliharaan : 
Rajin membersihkan kandang hewan peliharaan beserta kotorannya. Spora toksoplasma dapat berkembang mulai 1 hingga 5 hari, jadi bersihkanlah kandang setiap hari untuk mencegah berkembangnya spora tersebut. 
Gunakanlah sarung tangan dan masker saat membersihkan kandang hewan peliharaan. 
Selalu mencuci tangan sebelum makan, terutama bila selesai membersihkan kandang hewan peliharaan. 
Periksakan hewan peliharaan ke dokter hewan secara rutin agar dapat segera diketahui bila mereka suatu waktu terkena infeksi. Bila ternyata hewan peliharaan terinfeksi, titipkanlah di tempat pemeliharaan atau karantina hewan minimal selama 6 minggu, yaitu masa dimana suatu infeksi dapat ditularkan. 
Bila hewan peliharaan ternyata sehat, jangan biarkan mereka keluar rumah, memakan daging mentah, bermain dengan binatang lain atau memburu tikus liar. 

Tips lainnya: 
Selalu mencuci buah-buahan dan sayuran yang akan dikonsumsi sampai benar-benar bersih dengan air yang mengalir 
Cuci tangan sebelum dan setelah memegang atau mencuci daging mentah atau bahan makanan lainnya 
Hindari kontak dengan binatang peliharaan terutama kucing dan burung 
Hati-hati bila menyantap lalapan di warung makan. Pastikan lalapan tersebut sudah dicuci dengan bersih 
Kupas buah-buahan sebelum dimakan. 
Minum air yang bersih dan matang. 
Hindari tempat-tempat yang terdapat kotoran kucing seperti rumput, tanah atau pasir untuk digunakan berkebun maupun tempat bermain bagi anak-anak. 
Gunakan sarung tangan jika berkebun 
Hindari mengkonsumsi daging yang mentah maupun daging setengah matang, telur setengah matang dan susu yang tidak dipasteurisasi 
Bila memasak daging, cucilah terlebih dahulu sampai bersih dan masak sampai matang. Suhu yang ditunjukkan oleh termometer minimal harus sebesar 70 derajat celcius agar bakteri pembawa toksoplasma yang berada dalam daging mati seluruhnya. 
Jika sedang hamil, hendaknya lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan mengatisipasi terkena toksoplasma. 

PENGOBATAN
Pengobatan dini yang tepat saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin terinfeksi toksoplasma. Obat-obat yang sering diberikan pada toxoplasmosis antara lain adalah:

1. Kombinasi Sulfadiazine dengan Pyrimethamine.
Kedua obat dapat menembus sawar otak. Pyrimethamine dan sulfadiazine dapat menghambat sintesa asam folat yang diperlukan untuk replikasi parasit. Kombinasi kedua obat dapat secara efektif membunuh parasit dan dapat menyembuhkan sampai 80% penderita. Kelemahan dari kedua obat tersebut adalah kemungkinan terjadinya efek teratogenik (berbahaya bagi janin) sehingga tidak diberikan pada wanita hamil

2. Spiramisin
Merupakan antibiotika golongan makrolid yang aman diberikan pada wanita hamil sehingga obat ini dapat direkomendasikan untuk diberikan pada wanita hamil dengan toxoplasmosis.Obat-obat lain yang dapat dipakai pada toxoplasmosis adalah : Clindamycin, Azithromycin, Clarithromycin yang dilaporkan efektif untuk pencegahan reaktivasi.

3. Obat-obat imunostimulan
Tujuan pemberian obat-obat imunostimulan adalah untuk menstimulasi komponen sistim imun yang telah diketahui bersifat protektif terhadap organisme patogen yang menginfeksi.

Prepared by dr Novie Hediyani, MKK

REFERENSI : 

Sumber artikel : http://www.dokterku-online.com/